Selasa, 15 Juli 2008

Perancis.




DARI TAIZE HINGGA MOULIN ROUGE

Sudah lama mendengar tentang Komunitas Taize di Perancis. Saya suka lagu lagunya, enak untuk didengerin sambil berdoa untuk kemudian tertidur.

Kelompok ini didirikan oleh Roger Schutz, anak seorang pendeta Protestan di Swiss. Roger belajar teologi, mengikuti jejak ayahnya. Pada tahun 1940, dalam suasana perang dunia II, Roger berangkat ke Perancis Selatan dan menetap di desa Taize, di sebuah rumah kosong yang sudah rusak. Ketika itu usianya baru 25 tahun. Roger menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan para pengungsi perang serta tempat perlindungan bagi orang Yahudi yang dikejar-kejar Nazi. Di rumahnya itu ia mengajak orang-orang di sana untuk berdoa secara hening.

Dua tahun kemudian beberapa temannya bergabung bersama Roger. Ketika perang telah usai, Roger dan teman-temannya bertekad untuk meneruskan karya pelayanan mereka. Tidak hanya itu, mereka sepakat membuat komitmen bersama untuk hidup membujang dan sederhana seumur hidup. Itu awal mulanya kelompok ini yang kemudian dikenal luas.

Pada suatu musim panas, sayapun berkunjung ke Taize. Saya terbang dengan pesawat yang murah, Ryanair, via Swiss. Dari sana naik Kereta menuju Lyon, Perancis menemui frater Nana yang sedang studi multi-media. Esoknya, bersama Nana, Irawan, Olin dan Jessica, kami meluncur ke Taize naik Kereta, kemudian disambung Bus (Taize memang bener-bener kampung kecil, kendaraan umum amat terbatas!).

Di Taize suasananya menyenangkan sekali. Waktu itu ada sekitar lima ribuan anak muda dari pelbagai penjuru dunia yang berkumpul. Umumnya menginap di tenda-tenda. Kami yang berasal dari Indonesia yang terbiasa manja, memilih menginap di kamar, lebih nyaman. Oya, untuk pembayaran (menginap dan makan) ada aturannya. Peserta dari Eropa Barat dikenakan tarif standar; sementara dari Afrika dan beberapa Negara Asia, dikenakan harga khusus (=untuk orang miskin). Kami memang datang dari Lyon dan Roma namun karena cinta tanah air dan terutama demi tarif yang setengah harga itu, dengan bangga kami memperkenalkan diri sebagai orang Indonesia!

Saat itu kelompok persaudaraan Taize berjumlah sekitar 90 bruder yang berasal dari 25 negara, termasuk dua dari Indonesia (Br.Francesco dari Jogya dan Br.Andre dari Tegal, keduanya dari latar belakang Katolik). Kami menikmati sekali acara-acara di Taize, baik acara hura-hura bersama anak-anak muda lain (malam hari), antri mandi, antri makan, jalan-jalan di kampung dan terutama sekali acara doa bersama. Ribuan orang berkumpul dalam satu aula besar, hanyut dalam keheningan dan lagu-lagu yang meditatif. Sungguh tiga hari yang menyegarkan jiwa…..

Dari Taize, bersama frater Nana, melancong ke Paris, kota fashion dan seni. Meski hanya dua hari, cukuplah untuk melihat beberapa tempat menarik: Notre Dame Katedral bergaya gothic, Champs Elysees, Versailles Castle, Menara Eiffel dan tentu saja Moulin Rouge dengan pesona malamnya…Heri Kartono (Musim Panas 2005).

5 komentar:

kicauanburung mengatakan...

'mo.. kayanya yg Bruder Francesco itu kenal deh. Rumah orang tuanya bersebrangan ama rumah bapakku di Sagan Jogja (sekarang sih dah dijual rumahnya..:D)Entar kalo ketemu lagi salam aja ya...=) Btw, dulu awalll bgt jaman Taize masuk Bandung, pernah ikutan tapi cuma tahan sebentar... kalo lg doa suka ketiduran..hahhaha

Heri Kartono mengatakan...

Wah..kenal rupanya ya?
Memang lagunya enak, bikin hati tentrem, payahnya ya memang cenderung ketiduran hehe..
HK.

kicauanburung mengatakan...

waktu ke Moulin Rouge nonton apa 'mo??? *blinking2*..kkkkkk

Heri Kartono mengatakan...

Anak kecil mau tahu aja!
Moulin Rouge itu daerahnya orang dewasa, gitu lho. Jadi kalau Nuri udah gede, baru boleh jalan-jalan (malam-malam) ke sana.
Aku lagi sakit perut gara-gara makanan Indonesia. Maklum, segala dimakan hehehe....
Ciao.

kicauanburung mengatakan...

kkk.... mangkanya 'mo, kalo hidup dinegeri :'tetaplah hidup jorok, biar kalo pulang ngga sakit perut' hahhaha...abis ngatain anak kecil sih jadi aja sakit perut, ya udah selamet menikmati sakit perut aja ya 'mo... kkk (emang enak...kkk)