Selasa, 26 Agustus 2008

Rosiany T. Chandra


BERKARAKTER DAN BIJAK

Saya sampai terkagum-kagum melihat Sian menunggang kuda. Maksud saya, bukan penunggangnya yang mengagumkan, tapi kudanya! Kuda yang ditunggangi Sian bernama Paris, jenis kuda import, tinggi, gagah dan beberapa kali sudah memenangkan perlombaan sampai tingkat Asia. Mungkin hanya kuda Jimbron yang bisa menyaingi kegagahan si Paris ini.

Rosiany T. Chandra alias Sian adalah hopeng yang gemar menunggang kuda. Paris, kuda kesayangannya, dititipkan di penitipan khusus kuda di Lembang. Sian, di luar hobi kudanya, sepintas terkesan orang yang anteng dan tenang. Tapi kalau sudah mulai ceritera, apalagi menyangkut kuda…wah, bisa sulit berhenti. Untungnya, obrolan yang keluar dari mulutnya umumnya menarik. Wanita yang tergolong cantik ini memang termasuk jenis hopeng yang berkarakter, selain bijak. Banyak kata-kata ber-nas keluar dari pengalaman hidup dan dari hatinya yang baik.

Sian adalah arsitek lulusan Jerman. Meski demikian, usahanya jauh dari bidang studinya. Bersama suaminya, Sian memiliki perusahaan sepatu merk Coconel. Show Room-nya ada di kota-kota besar Indonesia. Sebelum krismon melanda Indonesia, sepatu buatannya banyak di-ekspor ke AS, Australia dan beberapa negara Eropa. Bila anda termasuk orang yang senang sepatu berselera, tidak ada salahnya untuk melihat-lihat Web-nya. Jangan kaget kalau melihat Web-nya yang bagus, karena itu bukan buatan-nya sendiri. Betul Sian? Ini dia Web-nya: http://www.coconel.com/

Suami Sian, Andy Chandra, adalah sarjana lulusan elektro, Jerman. Keahliannya yang tak bisa diragukan adalah masak. Dalam soal yang satu ini, Sian pasti menyerah. Mereka dikaruniai dua anak: Erik, kini studi arsitek di Jerman dan Tiffany masih SMP di Bandung, penggemar olah-raga berkuda seperti mamanya.

Sian bukan tipe ibu rumah tangga biasa, juga bukan pedagang yang hanya memikirkan keuntungan semata-mata. Ia tertarik untuk merenungkan makna kehidupan yang lebih dalam. Karena itu, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca. Ia juga mengikuti extension course di Fakultas Filsafat, Unpar. Salah satu kuliah yang sempat mengesankannya adalah dari Gunawan Mohammad.

Menyenangkan sekali mempunyai hopeng Sian sekeluarga!

Heri Kartono.

Selasa, 12 Agustus 2008

Deti, Indra dan Anin.


PATUT DIUSULKAN

Seandainya ada ajang pemilihan pasangan serasi, pasangan yang satu ini patut diusulkan. Deti, sang istri, siapapun akan jatuh cinta pada sifat-sifatnya yang bagus. Meski kulitnya agak gelap, tapi semua wataknya cerah dan terpuji. Kesabarannya membuat ia disukai anak-anak. Saat ini Deti nyambi mengajar di American School di Tripoli, Lybia. Di rumahnya, ia juga memberi kursus piano pada banyak anak teman-temannya.

Indra, sang suami, juga mempunyai watak yang bagus, hampir imbang dengan istrinya. Ia tidak banyak berbicara tapi memikirkan semua keperluan anak-istrinya dengan baik. Selain pandai mencari rejeki, Indra juga pandai memainkan beberapa alat musik. Indra juga tergolong sabar, terutama sih terhadap istrinya, juga anaknya.

Anin, anak semata wayang. Entah nurun dari mana, anak ini cerdas sekali. Sepertinya kepandaian bapak dan ibunya menyatu dalam diri Anin. Berkali-kali ia keluar sebagai juara umum di sekolahnya, baik saat sekolah di Jakarta International School maupun di American School di Tripoli sekarang ini. Salah satu penghargaan yang ia terima, ditanda-tangani langsung oleh Presiden George Bush.

Masih tentang Anin. Anak ini tidak hanya cerdas di bidang pelajaran, juga memiliki bakat-bakat yang menonjol. Dalam soal menggambar, ia beberapa kali memenangkan lomba lukis, termasuk saat ia nekad bertarung dengan kelompok dewasa di Bintaro, Jakarta. Salah satu lukisannya mendapat penghargaan Unicef. Bakat lainnya yang menonjol adalah musik. Ia bisa memainkan beberapa alat musik dengan baik. Tidak heran, bersama ibu dan bapaknya, Anin kerap bermain musik sama-sama.

Sebagai anak tunggal dengan segala bakat yang luar biasa, mustinya Anin tumbuh sebagai anak yang manja dan congkak. Nyatanya tidak. Anin justru halus perasaannya, setia kawan dan baik hati. Tentu saja itu semua berkat pendampingan orang tuanya yang bijak.

Terima kasih atas persahabatan yang boleh saya nikmati selama ini. Terima kasih juga atas kunjungan dan kesediaan menginap beberapa hari di tempat kami. Jangan kapok ya!

Heri Kartono.