Kamis, 20 November 2008

Manifestazione dan Sciopero



KEMERIAHAN AKSI UNJUK RASA

Sejumlah pria dan wanita membawa alat musik akordion, gitar dan beberapa jenis alat musik lainnya. Mereka dengan gembira menyanyikan lagu-lagu pop Italia dengan syair yang sudah diplesetkan, mengejek Silvio Berlusconi, Perdana Menteri Italia yang sedang mereka protes. Di depan rombongan ini beberapa orang lainnya dengan dandanan ala badut menari-nari, mencoba mengikuti iringan musik.

Itulah salah satu adegan dalam rombongan besar pawai unjuk rasa di Roma beberapa hari yang lalu. Orang yang tinggal di Roma kerap merasa jengkel dan terganggu karena banyaknya manifestazione (unjuk rasa) dan sciopero (mogok) yang sering terjadi. Unjuk rasa bisa diadakan melawan siapa saja, termasuk melawan Paus dan gereja sekalipun. Begitu seringnya manifestazione dan sciopero terjadi, sampai-sampai orang yang sinis berkomentar: “Orang Italia lebih banyak waktu untuk mogok daripada untuk kerja!”.

Bila terjadi manifestazione atau sciopero, kehidupan kota memang terganggu. Lalu-lintas menjadi kacau, angkutan umum seperti Bus Kota tidak bisa beroperasi semestinya, orang-orang terlambat kerja, jalanan menjadi kotor dengan sampah, sehingga petugas kebersihan harus bekerja ekstra.

Lepas dari akibat negatif yang ditimbulkan, sekali-kali mengikuti manifestazione  atau sciopero mengasyikan juga. Kita disuguhi tontonan yang menyenangkan seperti layaknya melihat teater jalanan. Ada banyak balon-balon besar berwarna-warni bertaburan di angkasa, ada rombongan pemain musik dengan lagu-lagu gembira, ada pidato-pidato penuh semangat dan banyak orang berpakaian aneh atau memakai dandanan seronok, sekedar untuk menarik perhatian.

Umumnya manifestazione dan sciopero dilakukan secara damai. Para orator dan peserta unjuk rasa hanya berteriak-teriak atau memaki-maki pejabat namun tidak bertindak brutal, merusak atau menyerang orang secara fisik. Polisi berjaga-jaga dari kejauhan dan menggiring peserta unjuk rasa ke lokasi yang sudah ditentukan. Sekali-kali memang pernah terjadi bentrok antara peserta unjuk rasa dengan polisi: saling lempar, saling pukul atau saling maki seperti yang belum lama ini terjadi di Piazza Navona (banyak meja-kursi restoran di sekitar Piazza Navona porak-poranda akibat kerusuhan ini). Kerusuhan seperti itu, termasuk kekecualian, karena memang jarang terjadi.

Ada keasyikan lain dalam mengikuti pawai manifestazione, yaitu menemukan banyak obyek foto. Berbagai ulah dan dandanan peserta pawai, jelas bisa menjadi objek foto yang menarik. Lagipula, jarang ada peserta unjuk rasa yang keberatan untuk difoto. Malah, kadang-kadang ada peserta yang sengaja minta dipotret sambil bergaya. Mereka mengira yang motret adalah wartawan dari mancanegara, padahal cuma tukang potret keliling dari mBrebes….

Heri Kartono, OSC

 

6 komentar:

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Berita ringan,tapi tetap saja menarik jika diramu ala "mbrebes".Jika bisa nge-"tag"
lagu di comment ini,aku pengen kirim lagu:'Balon ku ada 5'dari Bandung biar gabung sama yg di Roma..ha ha...mimpi kali ye...

Heri Kartono mengatakan...

Di sini balonnya banyak, yang meletus ada beberapa dan yang lepas terbang ke langit ada juga hehe..
Trims ya sudah mampir.
HK.

isnar@unpar.or.id mengatakan...

Rama,
Jangan coba-coba memotret unjuk rasa di Brebes,
camera udah pasti direbut lalu dibanting,
orang yang memotret dipukuli rame-rame
dan jangan menonton mereka dari dekat
bisa2 terlempar batu….
Demo di sini pasti anarkis, kaya’ orang kesurupan
bahkan mahasiswa sekalipun!

Tapi baik yang demo maupun yang didemo
sama2 nggak tahu malu, sama2 merusak!
Yang demo merusak fasilitas umum,
yang didemo merusak perekonomian negara
dan lebih sering merusak moral bangsa!

Sekarang sedang ramai mendemo sk 4 menteri
tapi sampai terjadi kerusakan dimana-mana
yang didemo masih tetap tenang2 saja tuh….

Heri Kartono mengatakan...

Betul mas Is, kita musti belajar bagaimana menghargai perbedaan/ketidak cocokan tanpa harus anarkis. Tapi di sini, sekali-kali orang terpancing juga anarkis kok. Hanya secara umum, orang sudah terbiasa menghargai perbedaan. Karena itulah mereka bisa maju.

Trims atas komentarnya. Sekarang sudah ada fotonya mas Is. Awet muda euy..!
HK.

Anonim mengatakan...

Walau tukang potretnya dari mbrebes tapi hasilnya qualitas italy ya...Bisa aja tuh ambil moment-momentnya. Dimana mana orang seneng kumpul rame rame yg sering kali mengganggu orang lain.

Heri Kartono mengatakan...

Trims atas pujiannya. Sebetulnya bukan fotonya tapi objek fotonya memang bagus dan menarik. Saya sih tinggal memindahkannya ke kamera hehe...
Salam,
HK.