Kamis, 13 November 2008

Iguazu Falls Brasil





SELURUH UANG SAKU!

Barusan melihat tayangan menarik air terjun Iguazu di televisi. Saya jadi ingat pengalaman berkunjung ke tempat yang amat mengesankan ini. Waktu itu (Agustus 2003), bersama pater Frans Vermeulen kami pergi ke Sao Paolo, Brasil. Kami mengunjungi seorang pengusaha sukses, kawan baik pater Vermeulen.

Sahabat pater Vermeulen inilah yang menjadi sponsor kami berkunjung ke air terjun Iguazu. Pengusaha asal Bandung ini mengatur segala-galanya untuk kami: tiket pesawat, hotel mewah, makan-minum, kendaraan antar jemput plus guide, seorang wanita yang fasih berbahasa Inggris.

Air terjun Iguazu (bahasa Portugis: Cataratas do Iguaçu) berasal dari sungai Iguazu yang mengalir di perbatasan Brasil-Argentina, namun amat berdekatan dengan Paraguay juga. Dan memang, air terjun ini dapat dijangkau dari ketiga negara tersebut. Menurut dongeng, seorang dewa jatuh cinta pada seorang gadis Aborigin bernama Naipi. Sayang, si gadis sudah mempunyai kekasih bernama Taroba. Kedua sejoli ini melarikan diri dalam sebuah perahu. Sang dewa yang amat murka, membelah sungai, menciptakan air terjun. Naipi dan Taroba yang sedang dimabuk asmara, dikutuk menjadi air terjun abadi.

Air terjun Iguazu sungguh-sungguh mengesankan. Panjang keseluruhan 2,7 Km, terdiri atas 275 air terjun yang terpisah-pisah. Air terjun yang paling terkenal bernama Garganta do Diabo (Kerongkongan Setan) memiliki ketinggian 82 meter, lebar 150 meter serta panjang 700 meter. Garganta do Diabo yang membentuk huruf U ini melintasi perbatasan Brasil dan Argentina.

Banyak orang terkesan akan air terjun Iguazu, termasuk orang-orang Amerika Serikat yang memiliki air terjun Niagara. Nyonya Eleanor Roosevelt, istri presiden AS, ketika menyaksikan air terjun Iguazu berteriak: “Poor Niagara!”. Rupanya, Air terjun Niagara dibanding Iguazu tidak ada apa-apanya.

Kami tinggal di hotel mewah di kota Foz do Iguaçu selama dua hari. Selain air terjun Iguazu, hal lain yang menarik adalah Iguaçu National Park yang luas dan asri dan pertunjukan tarian ala Brasil pada malam hari di sebuah teater tidak jauh dari hotel. Oya, makanan yang disajikan hotel juga istimewa dan berkelas. Pada malam terakhir, kepala pelayan bertanya, apakah kami berminat minum anggur? Saya langsung mengangguk tanpa minta persetujuan pater Vermeulen. Sesudah selesai acara makan-minum, pelayan datang lagi membawa bill. Rupanya, seluruh makanan dan minuman memang gratis (=sudah dibayar), kecuali anggur yang merupakan pesanan extra. Ketika melihat bill, pater Vermeulen tersenyum ramah. Senyum pater membawa pesan jelas: “Kamu yang pesan, kamu juga yang bayar!”. Saya terpaksa mengeluarkan seluruh uang saku yang ada di dompet, untuk membayar anggur yang nikmat itu…!!

Heri Kartono.

5 komentar:

JP Isnaryono DS mengatakan...

He..he.., Mo,
saya bisa mbayangin senyum Pater Vermuelen, "kecihan deh lu..."
gitu kata Pater dalam hatinya mah...
sesampainya di hotel, Pater merogoh kantongnya untuk nombokin uang saku Rama Heri lagi kan? he..he..

Tapi omong2 Pater Vermeulen masih sehat walafiat di usia senja itu ya?
Belum lama ini saya sempet ngobrol sama Pater di tempat pesemayaman Bu Rosalina (Ci Hiyang, mantan Ibu Rumah Tangga Wisma Unpar) di Borromeus.
Pater masih kuat memimpin upacara penutupan peti, khotbahnya juga masih panjang, dengan banyak kata "...ini..."

Suatu saat saya mau mimpi ke air terjun itu....

Heri Kartono mengatakan...

Kejadiannya sudah lama kok, tahun 2003. Kami memang ke Brasil untuk Kapitel Jenderal OSC tapi datang lebih awal atas permintaan sahabatnya Pater Vermeulen itu. Jadi saya ketimbang rejeki, menemani pater. Waktu itu pater masih sehat dan kuat, apalagi disuruh jalan-jalan hehe...
Salam,
HK.

Unknown mengatakan...

romooo.. mangkanya kalo mo pesen, tanya dulu ama pelayannya... mbak2, ini termasuk dalem paket gala dinner nya gak? hiahaihaihaia... *pisss romoo piiiiisss* ;)

tapi yg penting anggurnya enak khan? jadi, no worries, namanya juga turis,.. wajib & legal hukumnya menikmati makanan & minuman lokal :P

PS: aer terjunnya bagus pisan ya mooo.. gileee... agak2 ada aura mencekam juga.. *secara namanya lorong setan getoh*, hihihi... ;)

Heri Kartono mengatakan...

Kalau lihatnya malam hari, sendirian, ya memang serem. Tapi kalau menikmatinya siang hari, rame-rame dengan para turis lain, apalagi naik perahu karet khusus dengan pemandu, asyiik sekali.

Tentang anggur. Sebetulnya banyak anggur yang harganya murah. Tapi dasar orang hotel, nawarinnya yang kelas satu. Tapi udah direlakan kok..hiik...
Thanks ya.

Anonim mengatakan...

wah kheren neeh romo udah pernah ke iguazu falls, ... doain saya juga ya spy berkesempatan kesana. salam sejahtera. Aris - Bdg.