Kamis, 12 Maret 2009

Heri Kartono (Tulisan Tan Mariam)




PASTOR DESA

Pastor Heribertus Kartono, OSC – rupanya dia lebih geunah kalau dipanggil Pastor Heri. Lahir di Cirebon, Jawa Barat lebih setengah abad yang lalu. Orangnya sederhana, enak diajak bicara dan bisa masuk ke lingkungan dan kalangan mana saja.

Selera humornya cukup tinggi di balik wajahnya yang “rada serius” itu, sehingga orang sulit membedakan dia sedang bergurau atau serius...

Mimpinya dulu ketika mau jadi Pastor adalah jadi Pastor desa, yang kegiatannya melayani umat dari desa yang satu ke desa yang lain.

Sayang, mimpi itu tidak sepenuhnya dapat diraih, sebab tugasnya selama ini lebih banyak di kota dan tidak langsung berhubungan dengan umat. Sebut saja, beberapa tahun mengajar di Fakultas Filsafat UNPAR, Bandung, menangani majalah Komunikasi di Keuskupan Bandung, delegatus KKI-KKM Keuskupan Bandung pun pernah dipegangnya. Kemudian juga pernah bertugas di Keuskupan Agung Medan, dengan tugas membuka paroki baru, menangani Komisi KOMSOS di Keuskupan Agung Medan sekaligus mengibarkan majalah MENJEMAAT di sana.

Kini, karena tugasnya, ia sudah hampir 4 tahun harus berdomisili di Roma, Italia. Karena tugasnya itu juga, mimpi Pastor desanya pun tercapai, sebagai anggota Dewan Jenderal OSC, ia tidak saja harus berkunjung dari desa ke desa di dalam negeri, melainkan desa-desa di berbagai negara lain ... Rupanya Tuhan memberi lebih dari yang dimimpikannya...

Tan Mariam

BN Karya Kepausan Indonesia

Jl. Cut Meutia 10, Jakarta 10340

Medio 2007.

10 komentar:

Heri Kartono mengatakan...

Tan Mariam, trims atas tulisannya.
Saya merasa tersanjung hehe...
Salam,
Heri Kartono.

eds mengatakan...

Sejak pertama kali jumpa dg Romo Heri ini, pandangan pertama saya sampai sekarang memang tidak pernah berubah, selalu senyum senyum sendiri saja, selalu ramah, bercanda, dan tertawa. tapi beliau favoritnya istri saya, utk misa pernikahan kami saja, istri saya sampai request supaya dibawakan oleh Romo Heri, tapi sayang, waktu nya tidak tepat.

Lucas Nasution mengatakan...

yang saya kagum adalah - kemampuan dia menulis...someday he should write a book

LN

Unknown mengatakan...

Menurut saya cerita tentang the real Romo Heri itu lebih seru dari apa yang diceritakan di Blog ini. Boleh jadi kisahnya lebih dahsyat dan lebih menakjubkan dari Hikayat Mahabarata sekalipun. Salut untuk wong mbrebes!Semoga tidak mbrebes mili (kalau sedang ngupas bawang) hehe..

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Romo Kartono yang saya kenal adalah sosok yang tipis perbedaannya antara serius dan becanda.Sekalipun anda tepat menebaknya,beliau dengan 'licik'nya mampu berkelit dan membawa anda ke satu cakrawala warna warni yang tak anda duga sebelumnya.ha ha..
Satu lagi yang tak kalah pentngnya:Jangan mudah ge er,jika beliau memuji anda,secepat kilat,anda akan 'dijatuhkan'kembali dengan candanya yang khas!
Kepiawaiannya dalam menulis tak perlu bukti lagi.Melalui ini dia'menyentuh'banyak orang yang membuat dirinya makin berarti bagi kita semua.
Selamat ya Romo:)

triastuti mengatakan...

Saya tinggal di Milan, dan belum lama berkenalan dengan Romo Heri lewat Lucas Nasution, kenalnya juga melalui email saja, jadi belum pernah berjumpa langsung. Namun saya langsung merasa akrab dengan Romo Heri yang ramah, terbuka, dan ringan tangan, selalu membantu apapun info yang saya perlukan melalui email, dan dengan cepat pula. Bahkan Romo bersedia meluangkan waktu tuk menemani saya dan keluarga jalan-jalan di Roma saat Paskah yang akan datang. Saya sudah bisa membayangkan ramah dan hangatnya pribadi Romo Heri saat kami akhirnya berjumpa nanti. Senang sekali umat kalau punya gembala yang selalu siap menolong seperti Romo Heri..:))

Unknown mengatakan...

Pastor Heri ..... hmmm, kalau Pastor yang satu ini tergolong unik menurutku. Beberapa tahun aku sempat dekat dengannya karena posisiku sebagai putri altar & disitulah aku mengetahui beberapa ciri khasnya. Banyak kenangan ttg ulahnya yg "konyol" yg gak akan bisa dilupakan ...Pinter, ramah & tukang ngebanyol membuat sosoknya dirindukan banyak orang...
Mizz U Pastor....... GBU

Celoteh Nora mengatakan...

Saya belum pernah "kopi darat" dgn Rm. Heri, tapi kok ya udah ngerasa kenal sejak lama. Cerita punya cerita, ternyata Rm. Heri pernah ke rumah nenek dan kakek saya di pelosok Pulau Samosir sana.
Thanks, tulisan ini Rm. Heri BANGET!

Unknown mengatakan...

Seorang Pater OSC dengan hati membumi.
Wajahnya serius membenam canda yang tulus.
Kegembiraannya menyebar bagaikan virus yang baik.
Keahliannya menulis membuat kata penuh arti.

Suasana tegang dicairkannya,
Orang serius dibuatnya tertawa,
Yang lemah dikuatkan, yang sedih digembirakan.

Ramah, penuh kasih, lucu, baik, bersahaja,
dari desa ke kota, dari Brebes ke Roma,
inilah Romo Heri yang ku kenal.

(Lho... kok foto nya “ngumpet” dibalik topi ??? )

Heri Kartono mengatakan...

Weleh-weleh, saya seperti membaca kesan-kesan baik untuk ALMARHUM pastor Heri. Padahal, saya masih ingin hidup lebih panjang, untuk menikmati kebaikan anda semua.
Tan Mariam menulis naskah ini untuk majalah HIDUP, katanya untuk "surprise" buat saya. Ternyata betul2 surprise karena tidak pernah dimuat!! Untuk menghibur hatinya dan hati saya, maka "dimuat" di BLOG ini.
Tan Mariam yang bekerja di KKI-KWI, Jakarta, tergolong produktif. Ia sudah menerbitkan 2 buku, salah satunya: HATIKU PENUH NYANYIAN, diterbitkan oleh Karya Kepausan Indonesia (2003).
Selama beberapa tahun ia pernah bekerja sama dengan saya di KKI keuskupan Bandung, jadul..