Kamis, 09 Oktober 2008

Fontana Trevi


KE ROMA AKU KAN KEMBALI!

     Lemparlah sebuah uang koin dan anda akan kembali lagi ke kota Roma! Begitulah salah satu kepercayaan orang bila berkunjung ke Fontana Trevi. Fontana (Air Mancur/Sumber air) Trevi adalah salah satu Fontana yang terindah dari sekitar 125 fontana yang tersebar di kota Roma! Fontana ini merupakan karya terbaik arsitek Nicolo  Salvi yang mengerjakannya atas perintah Paus Clement XII. Nicolo Salvi membuat Fontana ini pada sebuah sumber air yang sudah ada yang disebut  Acqua Vergine (Air Perawan). Ia memulai karya besarnya ini pada tahun 1732 dan selesai pada tahun 1762.  Panjang Fontana ini 20 meter sedangkan tingginya 26 meter. Semuanya terbuat dari marmer.

     Disebut Trevi karena Fontana ini terletak pada persimpangan tiga jalan (Tre Vie bahasa Italia artinya Tiga Jalan). Fontana Trevi memang bagus sekali. Tiada hari tanpa turis di tempat ini. Pada musim yang paling dinginpun, tempat ini tetap dikunjungi turis. Bila anda berkunjung ke tempat ini pada musim semi atau musim panas, bersiaplah untuk berdesak-desakan dengan sesama pengunjung. Semua ingin berebut untuk berfoto dan lebih-lebih untuk melempar uang koin dengan cara membelakangi Fontana. Dengan melakukan pelemparan uang, orang percaya bahwa suatu saat pasti akan kembali lagi ke kota Roma. Suasana di tempat ini memang menyenangkan dan romantis. Karenanya tidak mengherankan, banyak pasangan muda-mudi berpacaran gaya Roma, lengkap dengan peluk-cium yang mesra secara terbuka.

     Dulu, saya pernah mengunjungi tempat ini. Waktu itu secara iseng, saya ikut melempar koin seperti orang lain. Dan ternyata saya memang kembali lagi ke Roma hampir dua puluh tahun kemudian! Kepercayaan atau mitos semacam itu sebenarnya dimiliki oleh hampir setiap masyarakat. Di Bali ada pantai yang indah namun jarang dikunjungi orang yang sedang pacaran. Pasalnya ada mitos yang mengatakan, bila orang sedang pacaran mengunjungi pantai ini, percintaan mereka akan putus di tengah jalan. Kendati hanya sekedar mitos, muda-mudi Bali tidak mau ambil resiko kehilangan sang kekasih dengan mengunjungi pantai tersebut.

     Tradisi kepercayaan seperti itu sebenarnya tidaklah jelek, malah mungkin positif. Dengan cara itu, orang lebih termotivasi untuk berbuat sesuatu secara lebih terfokus atau menghindari perbuatan buruk yang berakibat negatif bagi hidupnya. Namun, tradisi kepercayaan semacam itu bisa menjadi negatif bila kita  menggantungkan nasib hidup hanya berdasarkan mitos tanpa melakukan usaha apapun.

Heri Kartono

NB:

Saya sedang berfikir untuk mengambil kembali uang yang pernah saya lempar dulu. Soalnya sudah mulai bosan di Roma dan ingin kembali ke kampung halaman….!

11 komentar:

Anonim mengatakan...

hahaha... pulang mah pulang aja atuh, jangan diambil lagi duitnya. Btw, kita pernah kan ke Trevi Fountain ya?.... aku masih simpen fotonya lho...

Heri Kartono mengatakan...

Hehehe...ini siapa ya? Kok anonim?
Pernah ke Trevi Fountai bareng ya?
Aku pernah ke sana sama orang negro, item, suka kentut lagi. Apakah itu anda?

Trims ya sudah ikut nimbrung.
Take care.
HK.

Lilis mengatakan...

Pastur... yang nimbrung kemaren Lilis, bukan orang negro!!! teu kira-kira putih gini dibilang negro heheheh

Heri Kartono mengatakan...

Eh...si Geulis, sugan teh saha!
Soalna teu nganggo identitas atanapi anonim.
Nuhun atuh parantos ngiring masihan komentar.
Mangga atuh.
HK.

kicauanburung mengatakan...

lemparnya ngga pake duit rupiah sih...he3 apa duit monopoli...*o'on-mode on*

Heri Kartono mengatakan...

Orang sini punya kebiasaan lempar duit, euro dong! Nah, kalau bangsa kita mungkin kebiasaannya ambil duit hehe..
HK.

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Three coins in the fountain.Each one seeking happiness.Thrown by three hopefull lovers,which one will the fountain bless......?some where in the heart of Rome..
(begitulah kira2 bunyi lagunya...)

A song from Dinah Washington
ttg Trevi Fountain ini

Putri China mengatakan...

Pastur, kalo udah ketemu duitnya bawa pulang, trus dilempar di Brebes hehehe.....

Heri Kartono mengatakan...

Ya betul, sudah rindu Brebes dengan telor asinnya yang spesial. Trims sudah ikut membaca.
Salam,
HK.

Elsa Darlina mengatakan...

Pastor,th 97 kami mampir Disneyland Paris,di sana ada satu tempat untuk lempar koin macam gitu juga..tapi udah 11 th ni belum juga balik sana lagi ha..ha..doa'in ya, sapa tau bisa mampir Roma juga..(dan bisa ketemu Pastor kalo belum balik Brebes)

Heri Kartono mengatakan...

Dulu ngelemparnya pake uang apa tuh?
Atau mungkin kurang banyak koinnya hehe..
Kapan ke Roma, nanti saya antar-antar deh, kan sudah hafal nyaris seluruh penjuru Roma.
Makasih ya sudah mampir.
HK.