Selasa, 23 September 2008

Komunitas Roma


THE THREE MUSKETEERS

Komunitas kami tahun ini kedatangan tiga penghuni baru: Julio César Resende, José Cláudio Nilton dan Elione Corréa. Ketiganya dari Brasil dan ketiganya masih muda. Selama ini bahasa yang digunakan dalam komunitas kami adalah bahasa Inggris dan Italia. Dua bahasa ini kami gunakan baik untuk rapat, sembahyang maupun percakapan di ruang rekreasi. Bahasa tidak resmi yang kadang-kadang digunakan adalah bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Dengan datangnya tiga penghuni baru dari Brasil, maka bahasa tidak resmi yang mulai sering terdengar bertambah satu: bahasa Portugis.

Dibanding orang Indonesia, ketiga pemuda Brasil ini tergolong tinggi-tinggi. Di antara ketiganya, José Cláudio Nilton, yang berkulit paling gelap dialah juga yang paling panjang badannya, nyaris 2 meter. Kemanapun dia pergi, José Cláudio musti menjaga kepalanya baik-baik karena tingginya itu. Dengan tinggi seperti itu, dia tidak disarankan untuk ke Indonesia, karena dikhawatirkan akan banyak pintu yang rusak ditabrak kepalanya! Sebagai mahasiswa, José Cláudio tergolong rajin. Sepintas dia nampak cuek, tidak pedulian namun sebenarnya ia selalu bersedia membantu siapapun.

Berikutnya adalah Julio César Resende. Julio mempunyai wajah baby pace, selalu siap untuk tersenyum kepada siapapun. Tidak jelas, apakah dia juga suka tersenyum sendirian…..Yang pasti, Julio memang pemuda yang ramah. Ia mengaku tidak punya hobi. Namun sebagai orang Brasil, ia senang melihat sepak-bola. “Saya musti hati-hati untuk tidak terlalu sering nonton bola. Soalnya saya bisa jadi gila bola”, katanya. Saya pikir dia sudah gila!

Elione kendati sudah berkumis namun kelihatan imut-imut, sedikit pemalu. Di antara ketiganya, Elione paling muda. Tahun ini usianya 28 tahun, satu bulan lebih muda dari Julio César. Kemauannya untuk belajar patut dihargai, termasuk belajar masak. Setiap hari kami memang bergiliran masak untuk makan malam.

Tiga pemuda yang hampir jadi imam ini nampak kompak, seperti The Three Musketeers yang tersohor itu. Tidak jelas berapa lama mereka akan studi di Roma. Yang pasti, kehadiran mereka telah membawa suasana baru yang menyenangkan. Selamat datang konfrater!

Heri Kartono.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Oh...ini tho brondong dari Brasil tuh.., The Three Mas Getir. Semoga tidak terlalu getir tinggal bersama-sama tetua adat dari Asmat. Romo, kapan kembali dari Asmat? Salam kami.

Heri Kartono mengatakan...

Mbak Yani,
Saya kembali dari Asmat tanggal 14 September. Saya ke Bandung dulu, baru ke Jakarta lagi dengan Tom Carkhuff. Tanggal 18 September saya balik ke Roma.
Maaf, nggak sempat pamit.
Salam,
HK.