Minggu, 14 Maret 2010

Putera Altar & Puteri Sakristi St.Helena Curug.


TERMEHEK-MEHEK

Paroki St.Helena, Lippo Karawaci, kendati kecil namun memiliki lebih dari seratus Putera Altar (PA) dan Puteri Sakristi (PS). Peranan mereka dalam acara liturgi di Gereja tergolong penting, antara lain ikut menyemarakkan suasana. Misa dan ibadat menjadi lebih lancar dan meriah karena kehadiran para remaja ini. PA dan PS ini didampingi oleh pak Titus, ibu Patricia, ibu Josephine dan ibu Yenny.

Setiap minggu PA dan PS memiliki kegiatan di sekitar gereja. Pada hari Minggu (14-03-2010), seusai Misa pagi, para PA dan PS berlatih, menyiapkan diri untuk acara Paskah mendatang. Mereka berlatih dengan gaya remaja jaman sekarang, banyak diselingi senda-gurau.

Sekitar jam 12.00, seusai latihan, terjadi keributan di teras Gereja. Vera, salah satu anggota Puteri Sakristi, terlihat dikelilingi para pengurus PS dan dicaci-maki. Vera dianggap tidak menjalankan tugas dengan baik. Christy, ketua Puteri Sakristi, dengan suara keras dan wajah galak mengadili Vera. Beberapa pengurus PS ikut juga nimbrung menyalahkan Vera yang malang. Anggota PS yang lain, juga anggota PA ikut menonton dari jarak sekitar 10 meter.

Semakin lama suasana makin panas. Suara para pengurus PS makin tinggi dan cacian makin gencar. Verapun makin tertunduk lesu. Semula ia berusaha keras untuk tidak menangis, karena malu ditonton kawan-kawan yang lain. Namun akhirnya pertahanan Vera jebol juga. Vera mulai berlinangan air mata. Sejurus kemudian, Verapun menangis termehek-mehek.

Saya yang kebetulan lewat dan ikut menyaksikan adegan tsb tidak sampai hati. “Mustinya kelompok di lingkungan Gereja tidak boleh sekejam ini!”, pikir saya. Pada saat saya berniat untuk mencari Romo Surono, OSC (pastor pendamping PA/PS), tiba-tiba terjadi kegaduhan baru. Seorang Putera Altar yang membawa ember besar, menyiram Vera dari belakang. Pada saat yang sama semua bertepuk tangan sambil bernyanyi: “Happy Birthday....”. Rupanya hari itu Vera berulang tahun. Kawan-kawan merayakannya dengan cara istimewa! Vera yang basah kuyup terlihat masih menangis, namun ia juga sudah mulai bisa tertawa lebar karena mendapat ciuman mesra dari semua kawan-kawannya (Foto: Vera, kaos hijau, menangis sambil tertawa lebar..)

Heri Kartono,OSC

9 komentar:

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Wah..wah....cerita yang awal mulanya "seram" tapi sekaligus mengharukan endingnya.

Selamat ya Vera,teman2mu sangat kreatip nih...

Unknown mengatakan...

Haaaa ..kasian,,,judulnya " Rm nyaris ketipu "

Anonim mengatakan...

Huaaaa..... Kejaaam!!!! Ha ha haaa.... Bagi Vera, hari ini pasti ngak akan terlupakan dalam sejarah hidupnya: diomelin abis2an sampe nangis, diguyur air pula! Hadiah ultah yg ruar biasa!!! Hahahahaaaa....
Duh, untung Romo Paroki ngak ikut diguyur!!!
Romo, kalo Romo Surono itu Romo Nono yg dulu di Medan bukan? Sering denger nama Romo Nono dr Tante Monica dan Oom Richard, tp belum pernah ketemu.

Saya bobo dulu yaa, Romo! Makasiiiih banget utk bed-time story nya!!
NN

Anonim mengatakan...

Tks utk tulisan barunya, saya juga tadinya tertipu sewaktu baca tulisan
tsb., saya pikir teman-teman Vera kok kejam amat.
Ternyata mereka main-main, anak-anak muda memang pada kreatif ya.
Tm

isnar@unpar.or.id mengatakan...

halo Ver, met ulang taon ya...
hati2 jaman sekarang, hrs selalu waspada, jg pada saat2 membahagiakan seperti hari ulang taon..
banyak cara dibuat agar si "korban" bener2 terkejut dan nantinya bahagia bersama...
semoga Vera tambah dewasa, tambah pinter sekolahnya dan tambah gede...
selamat ya...

Anonim mengatakan...

Hadiah ultah yang unik, yang tadinya terasa pahit, ternyata akhirmya manis untuk dialami dan dikenang. Selamat ultah Vera dan selamat ya karena dianugerahi teman-teman yang penuh perhatian sampai merancang kesan yang begitu rupa untuk hari spesial Vera. Selamat juga buat Romo Heri yang telah bertambah satu wawasan mengenai kreatifitas anak-anak muda. Jadi Romo juga bisa turut "waspada" untuk mengenali "jebakan" anak-anak muda yang seringkali memang unik dan kreatif. Sehingga Romo dapat turut mendampingi mereka bertumbuh di tengah berbagai dinamika dan tantangan masa muda yang semakin tidak mudah di jaman ini.
Uti.

Anonim mengatakan...

Kalo Vera salah sekali pun dalam menjalankan tugasnya, tidak sepantasnya kalo Vera mendapat hukuman dengan dimarahi habis2an, apalagi dari sesama teman2nya...tapi untung itu cuma akal2an untuk suatu "surprise" yang unik. Happy belated birthday ya,Vera. Biar tambah rajin dalam pelayananmu..maafkan tuh teman2mu yang unik dan antik...Buat Rm Heri dan Rm Rono, anak2 muda sekrg pintar2 lho..kadang kita yang sudah umur kalah kreatifnya...makanya kalo sakit kepala mereka bukan memilih panadol lagi, tapi pamol,hehehehe...met tugas membimbing PAPS ya,Mo...

Unknown mengatakan...

Seharusnya "kado ultah" jangan disiram air yang ultahnya..nanti masuk angin,dong...Buat Vera, happy birthday ya biar tambah rajin dalam pelayanan dan bertumbuh dalam iman.Rm Heri jeli sekali ya buat hal kecil tapi amat berarti. Anak muda sekarang memang kreatif sekali....cuma kalo Vera dimarahi sungguh2, saya kurang setuju kan tidak ada manusia yang sempurna. Syukurlah cuma sebuah surprise di hari ultah. Yang pasti, PAPS harus bersatu terus ya dan bahu membahu membawa nama baik Paroki St Helena...

Unknown mengatakan...

Gemes deh....semuanya! Selamat Ulang tahun, Vera. Romo Heri, masak iya sih nggak tau Tak! Tik! Bum! teman2 remaja? Bukannya dulu sering "ngerjain" dan "dikerjain"? Tetap awet muda ya!