Jumat, 19 Desember 2008

Natal Bersama Karyawan di Roma.



TERTAWA LEBIH LEBAR

Sejak kemarin kami semua sibuk. Sore hari kami beramai-ramai memasang pohon Natal di ruang rekreasi, lengkap dengan segala asesorinya. Tadi pagi beberapa orang sudah ada di dapur. Glen menyiapkan contorni, Budiman asyik dengan primo piatto ala Indonesia, lontong dan sambel goreng; Pierre-Paul serius menyiapkan secondo piatto kesukaannya straccetti vitellone, Jim kebagian membuat dolce & café sebagai sajian penutup.

Di ruang lain, Mammouth sesuai keahliannya, menghias meja dan ruang makan bagaikan restoran berbintang lima. André, anggota paling senior, dengan semangat menyiapkan antipasta lengkap dengan pelbagai minuman di ruang rekreasi; sementara orang Brebes pura-pura sibuk menyapu lantai yang sudah bersih.

Hari ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, kami mengadakan acara Natal bersama dua karyawan kami Signora Flora dan Maria. Pada hari yang khusus ini, kedua karyawan kami datang sebagai tamu dan kamilah yang melayani serta menjamu mereka. Keduanya datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Flora memakai sepatu boot musim dingin dan berbedak lebih tebal dari biasanya. Yang jelas, baik Flora maupun Maria, keduanya datang dengan wajah berseri-seri.

Acara yang berlangsung selama hampir tiga jam terasa hangat, menyenangkan. Sejak di ruang rekreasi hingga pindah ke kamar makan selalu saja ada bahan untuk tertawa atau ditertawakan. Percakapan juga mengalir lancar, apalagi didukung champagne dan vino bianco dolce, minuman kesukaan ibu-ibu!

Signora Flora dan Maria sungguh menikmati layanan kami. Mereka tertawa lebih meriah, menyapa kami lebih hangat dan berbicara lebih semangat dari biasanya. Mereka begitu gembira bukan saja karena tidak harus bekerja atau makan-minum enak atau menerima regali dan angpao tapi lebih-lebih karena mereka merasa bahwa kerja mereka selama ini sungguh diterima dan dihargai.

Heri Kartono.

Keterangan:

(Contorni=sejenis lalapan atau sayuran; Primo piatto=makanan menu pertama; Secondo piatto=menu utama; Dolce=cake, kue; Straccetti Vitellone=daging cincang anak lembu ; Antipasta=hidangan ringan sebagai pembuka makan utama; Signora=nyonya/ibu ; Regali=hadiah-hadiah; Vino bianco dolce= anggur putih manis).

9 komentar:

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Aku teringat waktu 'jadul'lagi kuliah,jadi 'pembokat'juga beberapa tahun tiap sabtu utk dapat uang saku,aku di traktir majikan tiap Natal di Resto yg menyajikan masakan 'wild'(sebangsa rusa,babi,kelinci hutan lainnya yg hidup bebas, khas Natal).Serasa aku jadi 'bintang'deh malam itu.Tentu pakaian terbagus seorang mahasiswi pun dipakai.Ini ritual yg layak ditiru.Buktinya,ini berkesan banget.Sampai hari inipun aku masih ingat,betapa canggungnya aku masuk resto yg pada waktu itu rasanya bukan'wilayah'ku.Bayangin,pembokat masuk resto lux gitu!ha ha ha...

Anonim mengatakan...

Natal memang menjadi moment yg membahagiakan, apalagi bila kita dapa berkumpul bersama keluarga atau orang2 terdekat.
Saya dpt merasakan "natal" yang Rama ceritakan ini.. bersama teman2 dekat, tertawa, bercanda bersama.
Seolah saya ada disana nih bersama kalian,hehe.
Selamat berkarya terus ya Rama.. Contoh2 tulisan yang bagus untuk saya.
GBU

Unknown mengatakan...

Wow, membaca tulisan ini sambil hujan rintik-rintik diluar, bisa ikut ngerasain senangnya siapin pohon, makanan yang wow...namun terutama suasana yang gembira, bersenang-senang dan memanusikan manusia. Kadang-kadang pada saat kita terlalu mengedepankan dunia kerja dan terpaku pada posisi atasan - bawahan , kita lupa untuk berlaku sebagai sesama....

eds mengatakan...

wah Romo, sungguh suasana Natal yang hidup sekali di Roma sana yaa, sudah seperti di pilem-pilem saja :)

Anonim mengatakan...

bagi yang menyeberang dari kristianitas, apa ya arti natal ? mungkin sekadar sayup kenangan masa lalu, atau haru biru ? entah lah- saya kok tergelitik untuk merenung sejenak
Kalau ia menjadi haru cukup jelas bahwa ada unsur emosi disana - karena Natal sudah berbaur dengan "program" emosi di benaknya
Kalau malah benci - mungkin jelas bahwa pula ada emosi disana
lantas apakah natal cuma soal "memutar kembali" rekaman emosi masa lalu ?
mungkin bukan cuma itu - tetapi mungkin sebagian besar kesan natal adalah emosional juga
nothing wrong being emotional, tetapi dijagat raya tidak ada natal, tidak ada bulan desember tidak ada hari - tidak ada jam
...it is okay getting excited - but life goes on

joyeux noel et bonne anne

Michael mengatakan...

I wish you have a beautiful christmas and a wonderful new year, semoga romo selalu care dengan Santhom dan Ciledug

Unknown mengatakan...

Good idea, masak bareng dan mengundang orang-orang yang selama ini terabaikan atau terlupakan, padahal sehari-hari mereka banyak membuat hidup kita lebih ringan. Terimakasih atas inspirasi yang diberikan. Selamat Natal untuk Romo Heri dan kawan-kawan di via Del Velabro.

JP Isnaryono DS mengatakan...

Selama ini aku mengira salah satu yang menbedakan kita dengan kristen lainnya adalah bhw kita tidak merayakan natal di masa adven.
Dan kami bangga karena bisa mempertahankan itu. Mendengar lagu2 natal disetel aja kuping nih risih rasanya.

Tapi kalau di Roma udah ada pesta sebelum waktunya tiba, aku nggak ikut-ukutan lho... he..he..

Sori aku belum ngucapin selamat natal, karena kedatanganNya masih kunantikan.

Ya, aku ini hamba Tuhan
jadikanlah aku "adven yang hidup".

salam

Heri Kartono mengatakan...

Betul mas Is, kami juga tidak merayakan Natal (liturgi) sebelum tanggal 24 malam. Untuk para karyawan, kami mengadakan jamuan karena sesudah tanggal 23, mereka libur sampai tahun baru.

Saya juga setuju, perayaan (liturgi) dan ucapan Natal sebaiknya sesudah tanggal 25 Desember.
Trims atas masukannya.
HK.