Rabu, 10 Desember 2008

Belanja Louis Vuitton


MESKI SEDANG RESESI

Hari Sabtu yang lalu saya mengantar seorang rekan dari Indonesia membeli titipan tas Louis Vuitton. Tokonya ada di Via Condotti 13. Via Condotti adalah jalan paling bergengsi di kota Roma. Maklum, di jalan ini berkumpul semua toko barang-barang berkelas seperti Gucci, Prada, Hermes, Yves Saint Laurent dan tentu saja LV itu.

Sekarang ini dimana-mana sedang resesi, ekonomi dikabarkan sedang buruk. Meski demikian, nampaknya situasi global tidak mengurangi minat orang untuk berbelanja. Buktinya, ketika sampai di depan toko LV, kami disuguhi pemandangan yang mencengangkan. Toko yang menjual barang-barang mahal itu, penuh sesak dengan manusia. Begitu banyaknya, hingga sebagian pembeli rela antri sampai ke jalanan. Melihat antrian yang begitu panjang, kami putuskan untuk kembali esok harinya.

Esoknya, hari Minggu jam 2 siang, kami sudah berada kembali di depan toko LV. Ternyata, antrian kali ini tidak kalah panjang dengan hari sebelumnya. Kamipun tak punya pilihan lain selain ikut antri dengan sesama pembeli. Bedanya, para pembeli yang lain berpakaian necis serta menyebarkan aroma parfum yang sedap sedang kami menyebarkan aroma bawang goreng!

Di dalam toko, meski padat, atmosfer toko bergengsi masih tetap terasa. Para pembeli nampak santun, tidak saling serobot. Beberapa pegawai toko hilir mudik menawarkan aneka minuman di atas baki yang dibawanya, gratis: champagne, wine, orange juice…,penyejuk tenggorokan yang kering.

Akhirnya sampailah giliran kami dilayani. Untuk memudahkan komunikasi, pembelian diserahkan pada saya. Sayapun menyodorkan foto-copy dua model tas LV yang diinginkan, lengkap dengan nomor seri dan harganya. Petugas yang cantik melayani dengan senyuman komersial. Beberapa kali ia melirik sopan namun jelas menunjukkan ekspresi tertentu. Ekspresi wajahnya seolah-olah mengatakan: “Bagaimana mungkin orang berwajah Brebes dan beraroma bawang goreng ini mampu membeli dua tas LV terbaru sekaligus?”. Nampaknya si mbak yang cantik ini belum faham bahwa orang Brebes yang satu ini bisa berlagak seperti juragan kaya….kalau terpaksa!

Heri Kartono.

10 komentar:

Lilis mengatakan...

hahaha.... berarti lain kali boleh donk nitip tas LV ke orang Brebes yang beraroma bawang goreng itu?
hhihihi

kicauanburung mengatakan...

wahh si mba-e ngga tau kalo yg sedang dihadapi adalah "juragan bawang goreng dari mbrebes'...:D

Santi Konanjaya mengatakan...

Kemampuan org Brebes satu ini dlm bernegosiasi dgn penjual tidak diragukan lg, krn saya menyaksikan sendiri saat berada disana & diantar utk berbelanja..
Hebat..lumayan, meski mungkin "tampang" kurang meyakinkan, haha.

Seneng baca tulisan rama..selalu ada hal baru yg saya dapat disini.
Orag yang tidak pernah berhenti memberiku semangat utk terus menulis.

Nuhun ya Rama...

JP Isnaryono DS mengatakan...

Mo,
gimana sih orang2 itu memetik uang?
kok kaya' yg gampang ya cari duit
belanja tas di itali
beli minyak wangi di paris
tapi uangnya kok ga abis-abis.....

sementara kami berkelahi tiap hari
hanya untuk ndapetin seperak demi seperak
temen2 itu sampai nipu sana-sini
untuk bisa makan sehari-hari
ha..ha..

salam

Lucas Nasution mengatakan...

"Bagaimana mungkin orang berwajah Brebes dan beraroma bawang goreng ini mampu membeli dua tas LV terbaru sekaligus?"

saya ragu dia tahu pater dari Brebes - kupikir pater rada GR [hahaha]

tapi mungkin bener bahwa pembawaan kita kadang mencerminkan sikap batin kita - orang yang tidak biasa makan di restoran mahal mungkin jadi kikuk memesan rangkaian hidangan pembuka, menu utama dan penutup - plus ditanya pula jenis anggur apa - lha terbiasa tembak langsung - makan pecel

disisi lain - orang kaya memisahkan dirinya dari yang lain dengan barang2 yang dia beli - tapi didalam hati siapa tahu ? siapa tahu ia sebenarnya lebih suka dengan tas plastik - namun berhubung peer pressure terpaksalah ia ber LV....

berbahagialah ia yang bisa menjadi dirinya sendiri - seperi kata Sting dalam lagu Englishman in New York : be yourself, no matter what they say

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Konon 'brand' yg satu ini ampuh membuat bini yg lagi pundung,ceria kembali.LOL.
Bahkan di Amrik,ada jasa penyewaan
LV,bagi yg tabungannya belum cukup utk beli.
Barang 2nd handnya pun laris manis.
Brand yg tak pernah SALE dari dulu,sekaligus brand yg paling banyak dipalsukan!
LV...LV....LV...mengapa dikau begitu memukau???

Unknown mengatakan...

walah ... kapan ya bisa main ke sana & belanja tas LV dan ditemani oleh juragan beraroma bawang goreng ???? hahahahaha

Unknown mengatakan...

Teganya nitip uang ke Romo Heri untuk beliin LV. Mestinya Romo Heri mengenakan "pajak" tuh untuk keperluan masyarakat Agats.

Anonim mengatakan...

mo, kalo ternyata LV nya ga cocok, ga peduli udah bau2 bawang apapun, boleh la dititip pinjam buat kita...

sophie

eds mengatakan...

Romo, orang2 bule memang tidak tahu seni dari penampilan seorang juragan. justru sang juragan yang asli selalu berpenampilan sederhana, betul gak mo?