Senin, 18 Juni 2012

dr.Ervina Sagala





TIDAK KALAH MEMPRIHATINKAN!

Akhir-akhir ini Papua menjadi sorotan nasional. Banyak terjadi pembunuhan misterius. Keamanan dan kenyamanan di Papua mengkhawatirkan bagi banyak pihak. Begitulah berita-berita yang dibaca dokter Ervina Sagala belakangan ini. Dokter muda ini sedikit terheran-heran membaca semua itu. Pasalnya, pengalaman-nya selama bekerja di Papua aman-aman saja. Baru saja ia menyelesaikan tugas di kecamatan Muting, kabupaten Merauke sebagai dokter muda.

Dari sisi keamanan, di Muting tidak ada masalah. Namun, Ervina mengakui ada banyak masalah lain yang tidak kalah memprihatinkan. Di bidang kesehatan misalnya, ada sejumlah penyakit menjangkiti orang Papua, terutama penyakit kulit. “Penyakit kulit yang saya pikir hanya ada dalam buku, ternyata banyak terjadi di Papua!”, papar dokter yang ramah ini. Sarana dan prasarana masih amat menyedihkan. “Dari kecamatan Muting ke Merauke yang sebenarnya tidak terlalu jauh, dibutuhkan sekurangnya 6 jam dengan sepeda motor karena buruknya jalan”, tuturnya. Demikian halnya dengan penerangan. Listrik hanya disalurkan beberapa jam saja dalam sehari.

Masih ada yang mengusik hati gadis kelahiran Bandung ini. Masalah pendidikan. “Ada Sekolah Dasar, gurunya hanya satu. Sang guru ini pontang-panting mengajar dari kelas 1 hingga kelas 6 sendirian. Bisa dibayangkan mutu pendidikannya. Padahal, motivasi sekolah anak Papua juga amat kurang. Karenanya, tidak heran, siswa yang sudah duduk di bangku SMA di Papua terkadang masih kewalahan untuk membaca dengan benar!”, keluh Ervina. Entah sampai kapan Papua dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Masalah demi masalah saling terkait satu sama lain. “Semoga pemerintah pusat dan daerah sungguh memiliki niat dan tekad yang baik untuk memajukan tanah Papua”, katanya berharap.

Heri Kartono, OSC (dimuat di Majalah HIDUP, edisi 1 Juli 2012)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya sangat salut dan bangga pada pribadi yang mau berkarya di pedalaman Papua.Pengalaman ini pasti memperkaya dr. Ervina sekaligus berbagi ilmu dan cinta kepada masyarakat yang berada di dusun.Tetap semangat ya bu dokter! Doa saya menyertai (RS)

isnar mengatakan...

Memang memprihatinkan bener...
Kalau hal-hal yang primer saja belum terpenuhi dengan baik, apalagi kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Tidak mengherankan jika masyarakat disana mereasa dijajah oleh bangsanya sendiri.
Bisa dimengerti jika sebagian dari mereka menginginkan "negara" tersendiri yang merdeka.
Kasihan mereka...

applausr mengatakan...

Hebat dr Ervina ini... memang betul Romo. Itu hebatnya berita hal kecil bisa jadi besar.. tidak semua papua mengalami pembunuhan seperti yang diberitakan.. tapi harusnya masalah kesejahteraan jauh lebih penting sehingga pembuhuhan dan konfilk bisa cepat selesai. salam.

triastuti mengatakan...

Walau sering sedih kalau membaca tentang Papua, kepedulian figur seperti dr Ervina dan Rm Heri yang menuliskan semua ini, merupakan benih benih harapan, bahwa dengan upaya nyata kita, dengan doa, dan dengan usaha kita sekalipun mulai dari yang sangat sederhana, semoga Papua dapat menjadi daerah yang lebih baik, mampu memberikan rasa aman dan kesejahteraan dasar yang dirindukan penduduknya sejak begitu lama. Semoga kepedulian kita semua mempersingkat penantian mereka yang begitu panjang.