Selasa, 17 Agustus 2010

Heri Kartono (Peluncuran Buku: KETIKA SEMUA JALAN TELAH TERTUTUP)



DIMINTA MENEMANI NGOBROL…

“Biasanya, kalau saya membaca buku agama lain, saya merasa kurang nyaman. Tapi membaca buku ini, saya malah jatuh hati. Saya tidak merasa dipaksa atau didoktrin oleh agama Katolik………Buku ini memberi energi baru bahwa agama adalah élan (semangat) kehidupan, bukan élan kematian. Kalangan Islam, belajarlah dari orang Katolik terutama dari yang ditulis oleh Romo Heri Kartono ini”, ujar Zuhairi Misrawi pada acara peluncuran buku Ketika Semua Jalan Telah Tertutup (12/08/2010)

Acara yang diawali dengan buka puasa bersama ini berlangsung di Bentara Budaya Jakarta. Adapun pembicara dalam acara ini adalah KH. Salahuddin Wahid, adik Gus Dur, Trias Kuncahyono, Wakil Pemimpin Redaksi KOMPAS, Franciscus Welirang, pengusaha, Zuhairi Misrawi, Ketua Moderate Muslim Society, sementara Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan RI diwakili anaknya, Dr.Lucky Yusgiantoro. Ibu Maria Pudji, salah satu yang ditulis dalam buku, tampil memberi testimoni.

Acara dipandu oleh dua moderator, yaitu Nina Kusuma, wartawan Reuter, Maria D Andriana, wartawan Antara, sedangkan Suryani Ika Sari, wartawan Majalah Tempo, bertindak sebagai MC. Turut memeriahkan acara ini adalah Koor paroki AURI asuhan Pastor Hari Susanto Pr dan Didik SSS, peniup saxophone.

Gus Solah dalam paparannya menjelaskan: “Saya pikir bagus kalau buku yang cukup menyentuh ini dibaca oleh umat Islam. Karena, walaupun menurut kita Tuhan itu berbeda, sebetulnya sama, hanya cara melihatnya saja yang beda. Kekuasaan Tuhan bagi umat Islam dan umat Kristen itu sama”, kata Gus Solah.

Putut Prabantoro, pelaksana acara, menyatakan kepuasannya atas acara ini. Putut memang beralasan. Acara ini mendapat perhatian besar media massa. Acara peluncuran buku dan buka puasa ini diliput serta diberitakan antara lain oleh KOMPAS, The Jakarta Post, Investor Daily, Warta Kota, Tribune, Pena Indonesia, Media Indonesia, Suara Pembauran, Seputar Indonesia dan Majalah HIDUP.

Pastor Anton Subianto, Propinsial OSC, adalah salah satu diantara 200 pengunjung yang hadir. Saat tiba, pastor Anton diminta panitia untuk menemani KH.Salahuddin Wahid “Pastor Heri Kartono terlambat datang karena sopir pengantarnya mengalami kecelakaan. Tolong temani dahulu Gus Solah”, bisik panitia. Ketika sedang asyik ngobrol, seorang wartawan datang menghampiri. Tanpa basa-basi, wartawan ini minta tanda tangan. Pastor Anton agak heran namun ia membubuhkan juga tanda tangan pada buku Ketika Semua Jalan Telah Tertutup. Sejurus kemudian, wartawan ini menyodorkan tape dan bertanya: “Berapa lama romo menulis buku ini?”. Mendengar pertanyaan tersebut, pastor Anton-pun menjawab sambil tersenyum: “Mbak, saya bukan penulisnya. Saya cuma diminta menemani ngobrol Gus Solah!!”. Sang wartawanpun berlalu dengan tersipu malu.

Heri Kartono, OSC

NB:

1. Menurut kabar dari pak Andre (bagian pemasaran OBOR), stok buku di gudang sudah habis pada tanggal 19 Agustus 2010). Meski demikian persedian di toko masih tersedia.

2. Pertengahan Oktober, buku ini dicetak ulang. Tanggal 20 Oktober 2010 pak Andre Silalahi dari OBOR mengirim 5 buku tanda bukti cetakan yang kedua. Terima kasih pak Andre!

3. Berita tentang acara Launching buku Ketika Semua Jalan Telah Tertutup dapat diakses di beberapa situs di bawah ini:

http://penaindonesia.net/2010/08/tokoh-tokoh-muslim-mengapresiasi-buku-%E2%80%98ketika-semua-jalan-telah-tertutup%E2%80%99-karya-seorang-pastor/

http://oase.kompas.com/read/2010/08/12/14351019/Memetik.Inspirasi.dari.Pergulatan.Hidup

http://www.wartakota.co.id/detil/berita/28623/Ketika-Gelap-Selalu-Ada-Jalan

http://bataviase.co.id/node/340600

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=22987

http://reformata.com/04635-hidup-sebuah-proses-adaptasi.html

http://epaper.suarapembaruan.com/default.aspx?iid=39451&startpage=page0000006

11 komentar:

Rosiany T.Chandra mengatakan...

Semoga di waktu mendatang, anda bisa memanfaatkan momentum yang ada sekarang sebagai batu pijakan untuk lahirnya karya karya inspiratif lainnya bagi pengembangan iman umat yang ber Tuhan tanpa eksklusifitas bagi keyakinan tertentu, seperti apa yang sudah diungkapkan para pembicara.

Selamat dan Sukses menyertai

Anonim mengatakan...

Romo....bagi bukunya dong...
Hehehe... Kayaknya kok dr kesaksian yg sdh baca buku itu is a must read book deh... Trus, tolong dittd ama penulis ya. Hihi...ngelunjak ya Romo...
Makasih ya sebelumnya, sukses selalu utk Romo...
Nk

triastuti mengatakan...

Sekali lagi selamat ya Romo untuk upaya dan kejeliannya menangkap geliat perjuangan anak manusia bersama Tuhan, mengumpulkannya, dan menuliskannya sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah kesaksian akan penyertaan Tuhan yang tak pernah gagal, yang bisa dialami semua orang yang berhati tulus apapun juga agamanya. Semangat kebersamaan antar umat beragama yang berbeda dan semangat menemukan Tuhan dalam penderitaan membuat buku ini kiranya akan menjadi berkat dan inspirasi mendalam bagi semua pembacanya, serta mampu mengubah dan menyentuh hati terdalam manusia. Rasanya itulah letak keindahan dan keberhasilan sejati sebuah buku. Bravo Mo Heri, maju teruss yaa..! Gbu full

Anonim mengatakan...

Pagi Pastor,
saya sudah baca tulisan terbaru Pastor dan berita-beritanya.
Saya tidak menyangka kalau acara peluncuran buku tsb. dihadiri oleh
orang-orang yang sangat terkenal.
Pastor relasinya luas sekali ya, sampai ke banyak kalangan dan lintas agama.
Pastor memang hebat.

Salam,
Lis

isnar@unpar.or.id mengatakan...

memang sudah waktunya MoHer tampil di papan atas, sekaligus sebagai hadiah bagi umat manusia pada peringatan 26 tahun imamat Romo Heri.

decak kagum dan manggut-manggut menyaksikan/membaca berita2 yang beredar. sayangnya belum sampai baca bukunya...he..he..

selamat dan salut!
Berkah Dalem!

eds mengatakan...

Romo...selamat atas bukunya. Dari berita yang beredar, bukunya sukses berat nihh...tau gitu, saya sudah minta tanda tangan Romo dari dulu nihh...dimana saya bisa dapat bukunya atau mungkin dikirimkan ke singapur? kekekekkekeke...

Anonim mengatakan...

Baru kali ini, aku terima buku langsung habis dibaca.
Pengen baca terus dan baca terus.
Terima kasih.

Anonim mengatakan...

Romo, selamat sore. Wah...bukunya laris ya. Minggu yang lalu saya ingin membeli 7 exemplar di Gramedia PVJ, hanya tinggal 6 buku. Hari ini saya cari di Gramedia Istana Plaza, habis.Banyak penggemarnya ya Romo? Syukurlah.
LTH.

Anonim mengatakan...

Romo...., bukunya ok banget.....
Christophorus Tritama.

Anonim mengatakan...

Selamat Romo. Bukunya bermakna bagus sekali. Teman2 yg belum membaca, segera beli bukunya, jangan sampai tidak membaca.
Anna D.

Anonim mengatakan...

Sebuah buku yang sangat inspiratif dan menyentuh, ditulis based on True story. Must have, Congratulation....
Thomas