ASYIKNYA JADI ROMO
Buku
ASYIKNYA
JADI ROMO ini berisi semacam “kronik” perjalanan hidup. Kroniknya
dibuat secara khusus, lain dari yang lain. Banyak terdapat di dalamnya
kisah-kisah yang lucu, segar bahkan konyol. Ada juga kisah yang mendebarkan
seperti saat ia ditolak di Medan serta mendapat 100 tanda tangan penolakan atau
saat ia didemo sejumlah guru yang kalap (Gebrak Meja…). Masih kisah yang
menegangkan, pengalaman saat Penulis dan tamunya nyaris diserang Orang Utan di
tengah hutan Bahorok, Sumatera Utara.
Dalam
buku setebal 196 halaman ini, kita juga dapat menikmati kisah-kisah inspiratif
sebagaimana dituturkan tentang salah satu sahabatnya, Richard Gleeson (Richard,
What Do You Want me To Do?). Namun
demikian, pembaca juga dibuat panasaran saat penulis menceriterakan secara
sekilas bahwa panggilan hidupnya sebagai imam nyaris kandas (Merasa Tenteram di
Keraguan). Pembaca tentu saja ingin tahu, apa sebenarnya yang terjadi dan mengapa
sampai ia sempat bertekad hendak mengundurkan diri dari kehidupan membiaranya?
Pembaca hanya bisa menduga-duga bahwa pengalaman tersebut terlalu personal atau
menyangkut pribadi lain sehingga tidak etis untuk “dibuka” untuk umum.
Uskup
Agung Jakarta, Mgr.Ign.Suharyo Pr dalam Kata Pengantarnya, menilai buku ini
menarik. Sementara itu, Adhi KSP, wartawan senior KOMPAS, menulis: “Tidak
banyak pastor di Indonesia yang menulis pengalamannya dalam buku dengan bahasa
ringan dan enak dibaca. Dalam beberapa kisah, Pastor Heri menyampaikannya
secara kocak dan manusiawi. Hal-hal kecil ditulisnya menjadi cerita
mengasyikkan yang menjadi kelebihan buku ini”, tulis Adhi KSP.
Buku
ASYIKNYA JADI ROMO ini dapat
dinikmati semua kalangan dengan mudah. Dengan membaca buku ini, kita menjadi
lebih tahu seluk-beluk kehidupan para imam: kegembiraan, kesedihan dan harapan
mereka. Launching buku ini akan dilaksanakan di Gedung Pastoral, Paroki
St.Helena Lippo Karawaci pada hari Minggu, 14 Oktober jam 11.00 s/d 14.00. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah:
Rm.Haryatmoko, SJ, Sr.Ayda OSU dan Bapak Didiek Dwinarmiadi.