JUARA FAVORIT
Kawan kita kali ini bernama Yoshua Dwi Prasetyo, biasa dipanggil Joshua. Belum lama ini Yoshua mengikuti lomba piano di kotanya, Cirebon. Joshua yang telah menyiapkan dengan sungguh-sungguh dapat menyelesaikan medley, lagu-lagu Peter Ilyich yang tergolong sulit dengan amat baik. Para penontonpun menyambutnya dengan tepuk tangan panjang. Semua mengira Joshua akan keluar sebagai pemenang pertama. Nyatanya tidak, juara ketigapun tidak. Joshua hanya meraih Juara harapan dua. Tak heran bahwa para pengunjung merasa kecewa. Ketika ditanya komentarnya, Joshua menjawab: “Bagi saya, kalah atau menang tidak menjadi masalah. Yang penting, saya telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin”, ujarnya. Untunglah, pada akhir lomba, Yoshua dinobatkan sebagai Juara Favorit. Juara yang terakhir ini merupakan pilihan khalayak ramai dan bukan oleh para juri. Nampaknya penonton tetap memberikan penilaian tertinggi kepada Joshua yang dianggap bermain sangat baik.
Joshua yang lahir di Cirebon (26 April 1996) sudah mengenal piano sejak masih TK. Ketika duduk di kelas 3 SD, ia sudah mulai mencoba mengiringi lagu di Gereja. Setahun kemudian, Joshua mulai rutin bermain organ di paroki St.Yusuf, Cirebon hingga kini. Joshua yang gemar makan Nasi Lengko ini pernah juga menyabet juara I lomba piano se-kota Cirebon. Selain bermain piano, siswa kelas 2 SMP Santa Maria Cirebon ini mahir juga bermain organ dan gitar.
Di luar hobinya bermain musik, Joshua tergolong siswa yang cerdas. Nilai rapor-nya kebanyakan 9. Joshua memang juara di kelasnya. Bahkan, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Joshua sudah biasa menjadi juara kelas. Meski selalu juara dan memiliki bakat musik yang menonjol, Joshua dikenal sebagai anak yang rendah hati, apa adanya. Teman-temannya mengenal Joshua sebagai seorang yang ramah dan ringan tangan dalam membantu orang lain.
Masih ada kegiatan lain yang sering dilakukan Joshua. Di waktu senggang ia gemar bermain komputer. Di bidang inipun Joshua amat menonjol. Ia dapat menulis dengan cepat, menggunakan sepuluh jarinya. Menurutnya, kemampuannya menulis cepat dengan komputer, sangat membantu menyelesaikan tugas-tugas sekolah, termasuk tugasnya sebagai pengurus OSIS. Joshua memang aktif di OSIS, seksi Kerohanian. Joshua ditunjuk sebagai penanggung jawab seksi Rohani, mungkin karena ia berpembawaan tenang dan kerap aktif di Gereja. Yang pasti, penggemar buku-buku novel ini selalu berusaha menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung-jawab.
Heri Kartono, OSC (dimuat di Majalah HIDUP edisi 24 Januari 2009).