POTRET EMPAT MUSIM
Hari Sabtu siang (23 Mei 2009) saya nonton Euro Beach Soccer Cup. Lokasinya di lapangan Circo Massimo yang disulap menjadi “stadion mini tepi pantai”. Yang bermain saat itu antara grup Hungaria melawan Swizerland. Sebelum pertandingan usai, saya sudah keluar dari stadion, tidak tahan panasnya.
Ketika saya sedang berjalan santai sendirian, masih di dekat Circo Massimo, tiba-tiba datang serombongan gadis-gadis sambil menunjukkan kamera. Saya pikir mereka minta tolong untuk memotretkan. Rupanya tidak. Mereka minta berfoto bersama saya satu per satu. Ketika saya tanya untuk apa, mereka mengatakan tugas dari sekolah. Kemudian salah satu menjelaskan bahwa tugas yang diberikan guru adalah berpotret dengan seorang turis asing dalam cuaca empat musim.
Seorang gadis berambut pirang, sedikit centil, mulai berpose di samping saya. Ketua regu berteriak: “Primavera!” (Musim Semi). Maka si gadispun berpose dengan wajah senang seolah-olah menyambut kedatangan musim semi yang sejuk. Sesudahnya dia minta diulangi lagi, karena belum yakin akan bagus hasilnya. Tak lupa, dia juga meminta saya mengikuti gerakannya.
L”estate (musim panas) adalah giliran gadis yang kedua. Yang kedua ini agak seronok. Dia hendak membuka T.Shirt-nya, seolah-olah sedang kepanasan. Saya bilang: “Jangan terlalu tinggi!”.
Sesudah semua dipotret dengan gaya empat musim, saya minta gantian dipotret dengan kamera yang saya bawa. Dua orang gadis meloncat, menyediakan diri untuk berpotret bersama. Sesuai aturan, harus dipotret satu demi satu. Ketika yang pertama sudah berdiri di samping saya, siap berpose, juru potret berteriak: “Musim Pepaya!”. Kami semua tertawa sambil seolah-olah sedang mengukur besarnya pepaya…..!
Heri Kartono.